Kamis, 30 Agustus 2018

Cerita Menarik dari Teman


Hai semua, kali ini saya akan bercerita tentang cerita menarik yang dialami kedua teman saya di kampus Universitas Pembangunan Jaya. Pertama, saya akan menceritakan Fernanda Rafifah atau yang biasa dipanggil  Feren. Dia lahir tanggal 11 November 2000. Dia anak kedua dari 2 bersaudara. Warna favoritnya adalah warna biru. Hobby Feren adalah main musik, main leptop, dan fotografi. Dia sangat suka fotografi sejak kecil. Waktu kecil, dia memotret apapun yang ada disekitarnya. Namun, ketika beranjak dewasa dia mempersempit ruang lingkup fotografi.  Tapi, dia menjadi spesialis stage photography. Setiap ada panggung atau acara apapun, mulai dari yang gratis sampai yang bayar selalu dia datangi. Namun tidak semua, dia hanya datang ke acara yang tidak begitu jauh dari rumah dan tidak begitu mahal. Feren selalu memilih dan mengedit fotonya tepat setelah dia sampai rumah . keesokan harinya, dia mengunggah foto tersebut. Beberapa bulan kemudian, ada salah satu staff penulis liputan6.com yang mengirim direct messege , setelah dia mengunggah foto yovie and Nuno di instagram. dia ingin mengambil  foto Feren  untuk diunggah di artikelnya, karena kebetulan mereka belum mempunyai fotografer lagi setelah fotografernya keluar. Setelah melalui beberapa kesepakatan akhirnya kami mufakat dan foto feren masuk kedalam artikelnya. Tidak lama setelah itu, dia mengirim pesan lagi kepada  Feren yang berisi tentang tawaran untuk memotret diacara bulanan liputan6.com yaitu media Campus Gathering Citizen Journalism. Ketika melihat pesan tersebut, Feren  langsung sangat senang bisa bertemu dengan beberapa artis dan pembicara yang mereka undang dan kameramen saat teman dia menginterview narasumber. Disana dia mendapatkan  banyak sekali pujian , teman, pengalaman, dan pembelajaran yang tidak bisa dia ceritakan semua diblog ini. Tidak hanya diundang untuk memotret acara media Campus Gathering tersebut,  melainkan staff liputan6.com juga beberapa kali meminta tolong kepada Feren untuk memotret tentang sesuatu yang akan ditulis di artikelnya. Artikel yang ditulis tentang property, fashion, maupun endorse. Dia senang dan bangga melakukan pekerjaan yang disukainya. Namun, kesulitan yang dia peroleh adalah deadline. Memotret pada hari itu dan harus diserahkan besok pagi, sedangkan hari itu dia pulang malam sehabis magrib atau isya. Belum lagi dia mengedit dan melihat hasil fotonya. Tapi, hal tersebut membuat dia belajar lebih banyak dan berlatih supaya lebih baik lagi di bidang fotografi.
Kedua, saya akan menceritakan Tasya Mafirah Suhendro. Nama panggilannya adalah Tasya. Dia lahir tanggal 23 November 1999. Dia anak kedua dari 3 bersaudara. Dia memiliki hobi menggambar dan menonton TV. Warna kesukaannya adalah warna hitam. Makanan favoritnya ayam goring.  Dia suka buah pisang. Waktu kelas 2 SMK, dia harus menjalani sebuah praktek kerja lapangan atau yang disebut PKL. Saat itu dia bingung untuk memilih tempat PKL.  Karna berhubungan dengan multimedia, dia ingin memasuki tempat pekerjaan pertelevisian. Saat itu, dia terlambat untuk mengirimkan CV dikarenakan kuota yang mengirimkan CV telah mencabat batas. Sehingga, dia dan kedua temannya tidak mendapatkan tempat kerja lapangan tersebut.tetapi, teman dia yang lainnya mendapatkan tempat kerja di ANTV . itu yang membuat dia kecewa.  Saat itu, dia kebingungan dan pasrah ketika tidak mendapatkan yang dia inginkan. Tapi, dia berpikir kembali  untuk mencari  tempat tersebut.  Dia meminta bantuan guru pembimbing untuk menyarankan tempat pekerjaan yang layak dan sesuai dengan kejuruanya. Lalu, guru pembimbing dia, menyarankan ke tempat Kandank  Jurank Doank yang dijalankan dan didirikan oleh artis yang bernama Dik Doank. Menurut  Tasya, tempat kerjanya cukup bagus . mereka berkecimpungan dibagian desain poster perfilman pendek dan karyawisata. Banyak tempat permainan seperti arum jeram, flying fox dan lain-lain. Saat itu, dia mendapatkan kerja disana dan melakukan interview dengan Dik Doank. Untuk pertama kalinya dia melihat artis secara langsung. Mungkin dia dibilang norak atau semacamnya. Tapi, dia sangat senang sekali bisa bertemu dan bekerja untuk nya. Walaupun hanya 3 bulan. Saat  diterima disana, dia melakukan pekerjaan yang sederhana lalu ketingkat yang sulit seperti  mebuat poster, mengedit film pendek , dan mengatur sound system. Dia sempat berfoto dengan DikDoank saat terakhir bekerja disana. Bekerja di Kandank Jurank Doank bagi dia adalah suatu pengalaman yang menarik dan dia mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Demikian cerita dari kedua teman saya.

Profil Tanti Harsiningsih


Hai semua, nama  lengkap saya Tanti Harsiningsih , dilahirkan di Jakarta pada hari rabu pukul 20.30 tanggal  18 Maret 1998. Nama panggilan saya Tanti atau Neng. Saya sekarang berusia 20 tahun. Saya tinggal di Tangerang. Hobi saya menggambar  dan  membaca komik. Saya bercita-cita menjadi orang sukses. Saya adalah mahasiswi Universitas Pembangunan Jaya jurusan Arsitektur. Saya suka segala warna kecuali warna hitam. Genre film favorit saya adalah horror dan action. Saya suka drama korea karena ceritanya menarik dan para pemainnya cantik dan tampan. Makanan dan minuman favorit saya adalah nasi goring dan jus alpukat. Saya suka buah rambutan. Saya adalah anak pertama dari 6 bersaudara . saya mempunyai  adik laki-laki kembar 3 dan 2 adik perempuan. Adik saya yang kembar bernama Raka , Riki dan Riko. Mereka dilahirkan di Tangerang  pada tanggal 22 November 2004. Usia mereka  14 tahun. Mereka bersekolah sekaligus pesantren di  Ciamis. Mereka  sekarang kelas 1 SMP. Adik saya yang perempuan bernama Putri  Ayu Lestari dan Jihan Thalita Ulfa. Putri Ayu Lestari lahir di Tangerang  tanggal 17 Januari 2002. Dia berusia 16 tahun. Jihan Thalita Ulfa  lahir di Tangerang tanggal 8 Maret 2014. Dia berusia 4 tahun. Ayah saya bernama Jojo Joharudin. Beliau dilahirkan di Majalengka tanggal  2 Mei  1973. Usianya adalah 45 tahun. Beliau bekerja sebagai wirausaha bakpia. Usaha beliau di Lombok dan Pekalongan.  Ibu saya bernama Juriah. Beliau dilahirkan di  Tegal tanggal 3 April 1981. Beliau adalah ibu rumah tangga. Dirumah, Ibu saya berjualan ayam geprek. Usia Ibu saya sekarang adalah 37 tahun.Saya akan bercerita tentang pengalaman hidup saya.Ketika saya kelas 2 Sma, saya hampir menabrak anak kecil. Awal  ceritanya, pada saat pulang sekolah. Saya dan teman- teman pergi  ke mall CBD Ciledug untuk mencari udara segar setelah ulangan. Kami pergi kesana dengan mengendari motor. Saat diperjalanan, tiba-tiba ada anak kecil yang menyebrang secara mendadak tepat didepan motor saya. Tenyata, anak tersebut terjatuh. Saya pun kaget dan langsung mengerem. Saya sangat panik, karena kepala anak tersebut sudah ada di dekat ban motor. Saat saya mengecek, ternyata anak itu tidak kenapa-napa. Tapi, tetap saja nenek anak tersebut memarahi saya. Padahal menurut saksi (tetangga dekat rumahnya), yang bersalah adalah anak tersebut. Orang tuanya mempunyai solusi, saya harus memberikan fotocopy stnk motor sebagai jaminan. Kalau ada masalah, maka beliau bisa menuntut saya. Setelah itu, saya diperbolehkan pulang. saya menunggu kabar, tapi tidak kunjung datang. Itu artinya, anak tersebut baik-baik saja.Saat lulus SMA tahun lalu, saya mencari dan melamar pekerjaan secara online, sebagai  Sales Promotion Girl atau SPG di toko jam Luminoux yang berlokasi di mall Bintaro Xchange. Beberapa minggu kemudian, saya mendapatkan sebuah pesan dari  HRD (Human Resource Departement) Luminoux yang berisi panggilan interview di kantornya. Keesokan harinya, saya pergi  ke kantor tersebut. Disana banyak yang datang untuk interview. Sebelum interview, saya harus mengisi  formulir. Beberapa jam kemudian, saya dipanggil oleh HRD untuk langsung interview. Saat interview, saya sangat gugup karena ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa saya jawab. Akhirnya interview selesai dan HRD mengatakan kalau seandainya saya diterima, beliau akan menghubungi saya.pada malam hari, saya mendapatkan sebuah pesan yang berisi bahwa saya di terima dan harus datang kekantor untuk mentandatangani sebuah kontrak kerja. Dalam kontrak tersebut,  tertulis masa training selama 3 bulan, kalau sebelum 3 bulan sudah berhenti kerja, maka akan dikenakan denda. Seminggu kemudian saya mulai kerja. Hari pertama kerja, saya  masuk pagi. saya langsung diajarkan oleh karyawan tetap tentang jenis-jenis jam tangan. Karyawan tetap tersebut bernama  ka veli. Dia mendapatkan jadwal lembur .  Saat bekerja, saya selalu memperhatikan kak  Veli tentang bagaimana melayani customer yang baik. Beliau  sudah bekerja di Luminoux sekitar 1 tahun 2 bulan. sore hari pun tiba, waktunya saya pulang.  Posisi saya digantikan oleh SPG yang mendapatkan  jadwal siang  yang bernama kak Yeni. Beliau juga sudah lama bekerja di Luminoux sekitar 1 tahun 1 bulan. Setiap hari saya pergi bekerja. Sekitar 2 bulan kemudian, saya berhenti  kerja karena rumah saya terlalu jauh dari tempat kerja dan ketidaknyamanan dengan partner kerja. saya pun harus membayar denda tersebut  dengan tanggungan gaji saya.Setelah saya berhenti bekerja. Saya mengisi waktu luang dengan membantu Ibu saya berjualan ayam geprek. Tiba-tiba ayah saya pulang dari Surabaya. Mungkin, beliau pulang karena ada urusan dirumah. Sedangkan saudara saya yang mengurus usaha di Surabaya. Pada tahun baru, perusahaan  yang di Surabaya diberhentikan karena karyawan disana ingin pulang kampung. Lalu, saudara saya melaporkan hasil pendapatan perusahaan tersebut kepada ayah saya. Ternyata, dari hasil laporannya, ada keganjalan , yaitu tidak kembali  modal. 3 bulan kemudian, saya diperintahkan untuk menjaga usaha beliau. Di Surabaya cuacanya lebih panas daripada Tangerang. Sampai-sampai  penduduk  disana, kalau keluar rumah pada siang hari harus memakai  masker, kacamata, helm dan pokoknya menutupi seluruh tubuh. Mereka berperilaku tersebut supaya tidak kepanasan oleh sinar matahari. Saya tinggal  bersama saudara, adik dan karyawan. Saya disana benar-benar hidup mandiri dan jauh dari orang tua. Saat itu baru pertama kali saya jauh dari orang tua. tapi, bagus untuk melatih saya supaya mandiri. Sebenarnya, saya sama sekali tidak ada pengalaman dalam mengurusi usaha bakpia. Tidak bisa dipungkiri, kalau kenyataannya orang tua saya tidak percaya lagi dengan saudaranya.orang tua mengatakan bahwa saya harus mengurusi  dan memantau yang bekerja, menulis setiap kali ada pengeluaran dan pendapatan, menghitung kue yang basi dari pedagang,  membeli sayuran setiap pagi di pasar, membeli bahan untuk membuat bakpia dan mengawasi yang bekerja. Satu persatu  saudara saya mengajarkanya. Tapi , yang paling sulit ketika membeli bahan untuk membuat bakpia dengan keuangan yang menipis. Misalnya, pendapatan 3.000.000 , persediaan minyak dan gula  . sedangka, harga gula itu 1 karung sekitar 600.000 ribu rupiah untuk 50 kg kacang ijo dan minyak butuh 10 derigen untuk 3 kali bikin kue bakpia. Namun  harus  menyisakan uang untuk kebutuhan besok seperti membayar uang harian karyawan dan membeli sayur. Keadaan tersebut, harus berpikir keras bagaimana dengan uang yang sedikit harus cukup supaya produksi tetap berjalan, serta keperluan lainnya. Pokoknya, harus pintar-pintar mengatur keuangan. Saya kalau dalam situasi seperti itu, saya meminta pendapat  pada ayah saya yang lebih mengerti. Walaupun sudah ada solusinya, terkadang  masih kepikiran dan rasanya ingin pulang kerumah.  Setiap orang tua saya telepon saya berkeinginan untuk pulang karena sudah tidak betah.  Tidak bisa dipungkiri, ayah saya selalu menolak karena masih ada urusan yang belum selisai di rumah. Saya hanya bisa bersabar dan memakluminya. Untuk pemasaran kue bakpia dengan  dititipkan di warung- warung oleh pedagang. Termasung saudara saya pun ikut berjualan. Prinsip penjualannya, dari perusahaan yang menjual ke pedagang, lalu nanti pedagang  menyetorkan uang kepada perusahaan sesuai  kue habis terjual. 1 toples ( isi 50) dijual 34.000 ribu rupiah kepada pedagang, lalu pedagang menjual nya seharga 40.000 ribu rupiah. Tapi kalau masalah kue basi ditanggung oleh perusahaan, otomatis itu yang membuat perusahaan rugi. Setiap pukul 12.00 WIB, warung di Surabaya tutup dan mulai buka kembali pukul 17.00 WIB. Otomatis yang berdagang harus berjualan pagi sampai siang hari. Kalau misalnya berangkat siang hari berarti tidak bisa berjualandan kue akan tetap utuh. Makanan yang ada di Surabaya seperti ; pentol ( nama lain dari bakso), sempol dan sayur asem disana berbeda dengan di Tangerang. Kalau disana, sayur asemnya hanya memakai toge, asem kacang panjang dan labu. Setelah 4 bulan berlalu, ayah saya datang. kedatangannya berbarengan dengan memasuki bulan puasa. Otomatis usaha kuue bakpia diberhentikan . lalu saya pulang ke Tangerang dan bertemu dengan ibu serta adik-sdik saya. Demikian profil dari saya. Semoga suka ceritanya.